Senin, 08 Oktober 2018

Struktur Organisasi Perusahaan

 
 Struktur Organisasi Perusahaan ( PT TOYOTA MOTOR )

PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA 
       adalah perusahaan di bidang manufakturing motor. Perusahaan ini berbentuk PT (Perseroan  terbatas).
       Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschap (NV), adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
     Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividenyang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.


STRUKTUR ORGANISASI (PUBLIC RELATION) PT TOYOTA





STRUKTUR ORGANISASI  PT TOYOTA





STRUKTUR ORGANISASI GENERAL AFFAIRS DIVISION



Penjelasan dari Bagan Struktur Organisasi
 
Struktur Public Relations PT. Toyota meliputi :
 1. External   Affairs   Division :   merupakan Public   Relations secara  wide   company Dalam    External     Affairs  program     kerja  berhubungan      dengan    CSR    dan Communications secara wide publics.
 
2. General Affairs Division: merupakan Public Relations yang berhubungan dengan masyarakat lokal (Community Relations) yang berada di sekitar          pabrik dimana meliputi 5 kawasan yaitu: ring 1,dll.
 
3. Marketing     Planning   Division :  merupakan  Public    Relations  yang    mengurusi  mengenai customer relations secara keseluruhan.
 
4. External   Affairs dan   juga General Affairs   masuk   di   kelola   oleh   PT.TMMIN.
Sedangkan MPD ini di kelola oleh PT. Toyota Astra Motor.
 
5. EAD dan GAD berhubungan satu sama lainnya dan saling bekerja  sama dalam
Holshin Company yang merupakan program dalam PT. Toyota. EAD dan GAD
merupakan   saling   terkait   dimana   EAD   yang   membuat  Guide   Line  bagi   GAD  dalam melakukan suatu program kerja/kegiatan dalam setiap periode.
  

Minggu, 07 Oktober 2018

FUNGSI MANAJERIAL DAN OPERASIONAL TERHADAP MSDM

Fungsi-Fungsi Manajerial dalam MSDM
Untuk dapat melaksanakan tugas dan menjalankan perannya dengan baik dan benar, maka sebuah manajemen memiliki peran yang dapat mendukung dan membantu dalam penerapannya. Dalam manajemen terdapat 4 (empat) fungsi atau aktifitas menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
1.    Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah kegiatan memperkirakan tentang keadaan tenaga kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Menurut Robbins dan Coulter (2012): “As managers engage in planning, they set goals, establish strategies for achieving those goals, and develop plans to integrate and coordinate activities.” Perencanaan (Planning) adalah fungsi manajemen yang mencangkup proses mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan sejumlah kegiatan. Bagi manajer SDM, proses perencanaan berarti menentukan kemajuan suatu program SDM yang akan berguna dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan bagi perusahaan.
2.      Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur pegawai dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi, dalam bentuk bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
3.      Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada pegawai agar mau kerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan dilakukan oleh pemimpin yang dengan kepemimpinannya akan memberi arahan kepada pegawai agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. Adapun pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
4.      Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai menaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana.Bila terdapat penyimpangan diadakan tindakan perbaikan dan atau penyempurnaan. Pengendalian pegawai meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerja sama dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

Fungsi operasional dalam Manajemen SDM merupakan dasar pelaksanaan proses MSDMyang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.Fungsi operasionaltersebut terbagi lima, secara singkat sebagai berikut:
1. Pengadaan
Fungsi pengadaan meliputi penetuan program penarikan karyawan baik jumlah, jenis, maupun mutu atau kualitas karyawan serta seleksi dan penempatannya.
2. Pengembangan karyawan
Fungsi pengembangan karyawan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan melalui pelatihan atau pendidikan yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
3. Kompensasi
Fungsi kompensasi berhubungan dengan pemberian imbalan atau penghargaan yang adil dan layak bagi kehidupan manusia dan diberikan kepada karyawan atas jasa atau pekerjaan yang telah diberikan untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Pengintegrasian
Funsi pengintegrasian berhubungan dengan penyesuain keinginan individual karyawan dengan keinginan organisasi serta masyarakat.
5. Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan berhubungan dengan usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi para karyawan dan pemeliharaan sifat yang menyenangkan.
6. Pemutusan hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja berhubungan dengan pemisahan karyawan dari organisasi untuk mengembalikan sesuatu kepada masyarakat yang dapat berbentuk pensiun, pemberhentian, pemecatan, atau penempatan diluar perusahaan.